KRIKIL TEKNOLOGI - Menjadi kewajiban sebuah negara untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakatnya. Negara juga harus menjamin ketersediaan energi untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Selama ini indonesia telah memanfaatkan beragam sumber energi berbahan bakar fosil, seperti minyak bumi, batu-bara dan gas alam.
Sumber energi inilah yang diolah untuk beragam kebutuhan energi nasional, seperti sektor industri, produksi bisnis, maupun transportasi massal. Namun dalam jangka panjang ketersediaan sumber energi berbahan bakar fosil menjadi pertanyaan besar. Tantangan dalam menciptakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan juga tidak bisa dikesampingkan. Dibutuhkan sumber energi baru terbarukan dengan jaminan ketersediaan di masa depan.
BACA JUGA:
- Wanita Pasti Senang Ini Cara Turunkan Berat Badan Hingga 10 Kilogram
- Apa Saja Manfaat Gaya Gravitasi Untuk Kehidupan Umat Manusia
- 7 Jenis Kacang-kacangan Yang Bermanfaat Untuk Tubuh Dan Menurunkan Kadar Gula Darah
- Ketahui! 4 Manfaat Buah Nanas Untuk Kesehatan Tubuh
Energi ramah lingkungan salah satunya adalah energi geothermal atau panas bumi. Energi ini terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi. Sehingga ketersediaannya lebih terjamin di masa depan. Sekitar empat puluh persen, sedangkan energi geothermal dunia terletak di bawah tanah indonesia. Dikarenakan letak geografis indonesia yang berada dalam kerangka tektonik dunia. Namun data dari dewan energi nasional dalam lima tahun terakhir, pemanfaatan energi baru terbarukan termasuk geothermal justru masih rendah dibandingkan sumber energi berbahan bakar fosil.
Sementara data kementerian ESDM hingga februari 2020, mencatat potensi energi geothermal indonesia sebenarnya mencapai 28,5 gigawatt, namun sayang baru 2,1 gigawatt saja yang terealisasi. Energi geothermal dapat dimanfaatkan untuk sejumlah kebutuhan utama energi listrik, pengeringan hasil pertanian, perkebunan pemanasan kolam air hangat hingga, budidaya ikan dan lainnya.
Sumber energi geothermal atau panas bumi juga terbukti lebih ramah lingkungan. Untuk tenaga listrik panas bumi hanya menghasilkan emisi co2 sebesar 75 gram per kwh atau lebih rendah dibanding dengan emisi co2 dari bahan bakar minyak yaitu 772 gram per kwh. Sementara emisi co2 yang dihasilkan dari pltu batubara mencapai 955 gram per kwh.
Di indonesia sendiri telah dibangun sebanyak 13 pembangkit listrik tenaga panas bumi, yang telah tersebar di penjuru tanah air. Indonesia juga telah mencanangkan pemanfaatanenergi baru terbarukan termasuk panas bumi, yang mencapai 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050. Namun ada sejumlah kendala, mulai dari akses lahan, pendanaan yang beresiko, hingga formula tarif listrik yang tidak ramah investasi. Jadi hambatan dalam upaya memaksimalkan energi geothermal. Meski demikian energi geothermal tetaplah energi bersih yang harus dimaksimalkan.
BACA JUGA:
- Ketahui Apa Delirium Pada Pasien Covid-19 Agar Aman Sentosa
- Kenalan Dengan Anosmia Gangguan Penciuman Pada Pasien Covid-19, Yuk Sehat
- 6 Cara Menurunkan Berat Badan Hingga 5-10 Kg, Sederhana Dan Mudah Dilakukan
- 9 Cara Organ Intim Wanita Tetap Terjaga Kebersihannya, Membuat Pasangan Betah
Karena dengan energi yang lebih bersih kita ikut menyelamatkan bumi, untuk masa depan anak cucu kita. Mari bangun energi bersih untuk indonesia.
See you next time have a nice day thanks.
Belum ada tanggapan untuk "Teknologi Geotermal Yang Menjadikan Negara Kita Maju Dan Sejahtera"
Post a Comment
Silahkan berkomentar sopan. Terimakasih atas kunjungannya.